Monday, February 6, 2012

Saudi Beri Penghargaan Lagi Pada Ahmed Deedat

Syaikh Ahmad Deedat (Rahimahullah) menerima penghargaan (1986)


JEDDAH - Sebuah forum studi sosial internasional yang berbasis di Arab Saudi memutuskan untuk memberikan penghargaan bagi seorang pendakwah Islam terkenal, Ahmed Deedat (1918-2005). "Kami telah memberi penghargaan sepanjang masa 'life time achievement award' pada 2012 bagi Ahmad Deedat," kata ketua Forum Social Studies an Islamic Organization, Esam Mudeer.

Deedat adalah salah satu pendakwah Islam dunia dengan individu unggul yang mencurahkan seluruh perjuangan hidupnya untuk dakwah Islam dunia. Forum Studi Sosial Organisasi Islam adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan pada 1986 yang memiliki perwakilan di Inggris, Kanada dan Arab Saudi.

Deedat dikenal sebagai Ulama asal Afrika Selatan keturunan India. Sejak 1970 hingga 1980-an, Deedat telah terkenal sebagai pendakwahan Islam berkeliling di negara-negara Eropa dan Amerika. Saat ini karyanya telah dijadikan panduan dalam dakwah Islam di dunia barat.

Sebelumnya pada 1986, Ahmed Deedat pernah menerima penghargaan 'King Faisal Award' untuk pengabdiannya kepada Islam oleh Raja Abdullah, yang sekaligus Penjaga Dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah.

"Saat ini semakin banyak para mualaf dan Muslim yang semakin sadar terhadap keyakinan Islam dan tantangan pengrusakan iman Islam diseluruh dunia terutama setelah 11 September," ujar Yousuf Deedat sang anak.

Video dan rekaman Ahmad Deedat, jelas Yousef, telah menjadi referensi anak muda Islam di seluruh dunia yang telah disebarluaskan melalui media sosial seperti YouTube, Facebook dan Twitter. Dan juga menjadi sumber referensi jutaan orang yang tertarik dalam Islam.

Dalam rangka merayakan milad ke-25nya pada 2 Februari lalu, Forum ini memberikan penghargaan kepada organisasi dan individu unggulan yang memiliki pengaruh dalam perkembangan Islam di berbagai bidang. Sang anak, Yousuf Deedat, menerima penghargaan ini atas nama almarhum ayahnya.

"Sebagian warga Amerika dan Barat yang membenci Islam akan semakin tahu apa yang ia perdebatkan tentang Islam dengan keyakinan mereka. Sudah waktunya kita mendidik mereka lebih baik, dan umat Islam seluruh dunia saat ini bekewajiban membebaskan diri dari sistem penindasan dunia. Selamat Datang era baru Islam," ujar Yousef dalam sambutannya.


Sheikh Ahmed Hoosen Deedat 
(lahir 1 Juli 1918 – meninggal 8 Agustus 2005 pada umur 87 tahun) adalah seorang sarjana Muslim dalam bidang perbandingan agama. Ia juga merupakan seorang pengarang, dosen, dan juga orator. Ia dikenal sebagai salah satu pembicara handal dalam debat public tentang masalah keagamaan. Pada 1957, Deedat bersama dua orang temannya, mendirikan Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan ia menjadi presidennya hingga 1996. Deedat wafat pada 2005 akibat mengalami stroke yang telah dideritanya sejak tahun 1996.

Masa Kecil
Ahmed Hoosen Deedat lahir di daerah Surat, India, pada tahun 1918. Ia tidak dapat berkumpul dengan ayahnya sampai tahun 1926. Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.

Tanpa pendidikan formal dan untuk menghindar dari kemiskinan yang sangat pedih, Ahmed Deedat pergi ke Afrika Selatan untuk dapat hidup bersama ayahnya pada tahun 1927. Perpisahan Deedat dengan ibunya pada tahun kepergiannya ke Afrika Selatan menyusul ayahnya itu adalah saat terakhir ia bertemu ibunya dalam keadaan hidup karena beliau meninggal beberapa bulan kemudian.

Di negeri yang asing, seorang anak laki-laki kecil berusia 9 tahun tanpa berbekal pendidikan formal dan penguasaan bahasa Inggris mulai menyiapkan peran yang harus dimainkannya berpuluh-puluh tahun kemudian tanpa disadarinya.

Dengan ketekunannya dalam belajar, anak laki-laki kecil tersebut tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di sekolahnya. Kegemaran Deedat membaca menolongnya untuk mendapatkan promosi sampai ia menyelesaikan standar 6. Kurangnya biaya menyebabkan sekolahnya tertunda dan di awal usia 16 tahun untuk pertama kalinya ia bekerja dalam bidang retail (eceran).

Yang terpenting dari ini semua adalah pada tahun 1936 sewaktu Ia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal. Penghinaan yang tak henti-hentinya dari siswa misionaris menantang Islam selama kunjungan mereka ke toko menanamkan dendam yang membara pada diri anak muda tersebut untuk melakukan aksi menghentikan propaganda mereka yang salah.

Mempelajari Alkitab
Ahmed Deedat menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti mengungkapkan kebenaran. Buku ini berisi teknik-teknik dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang sangat besar dalam membalas gangguan misionaris Kristen selama penaklukan Inggris dan pemerintahan India. Secara khusus, ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmed Deedat.

Beberapa minggu setelah itu, Ahmed Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris. Ketika siswa misionaris tersebut mundur dalam menghadapi argumen balik Ahmed Deedat, ia secara pribadi memanggil guru teologi mereka dan bahkan pendeta-pendeta di daerah tersebut.

Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmed Deedat untuk berda'wah. Bahkan perkawinan, kelahiran anak, dan persinggahan sebentar selama tiga tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaannya tidak mengurangi keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan yang memperdayakan dari para misionaris Kristen.

Dengan semangat misionaris untuk menyebarkan agama Islam, Ahmed Deedat membenamkan dirinya pada sekumpulan kegiatan lebih dari tiga dekade yang akan datang. Ia memimpin kelas untuk pelajaran Injil dan memberi sejumlah kuliah. Ia mendirikan As-Salaam, sebuah institut untuk melatih para dai Islam. Ahmed Deedat, bersama-sama dengan keluarganya, hampir seorang diri mendirikan bangunan-bangunan termasuk masjid yang masih dikenal sampai saat ini.

Ahmed Deedat anggota awal dari Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan menjadi presidennya, sebuah posisi yang dipegangnya sampai tahun 1996. Ia menerbitkan lebih dari 20 buku dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis. Ahmed Deedat mengirim beribu-ribu materi kuliah ke seluruh dunia dan mendebat pengabar-pengabar Injil pada debat umum. Beberapa ribu orang telah menjadi Islam sebagai hasil usahanya.

Sebagai penghargaan yang pantas untuk prestasi yang bersejarah itu, ia mendapat penghargaaan internasional dari Raja Faisal tahun 1986. Penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.

Akhir Hayat
Di sisa sembilan tahun usia hidupnya, Ahmed Deedat hanya bisa terbaring di tempat tidurnya di Verulam, Afrika Selatan. Dan akhirnya pada 8 Agustus 2005, ia meninggal di rumahnya di Trevennen Road di Verulam, provinsi KwaZulu-Natal, Durban. Ia lantas dimakamkan di pemakaman Verulam.

Karya Tulis
Buku The Choice: Dialog Islam-Kristen adalah buku terlaris yang ditulis oleh Ahmed Deedat. Buku ini menyebar luas dari Afrika Selatan hingga ke Eropa, Asia, Oceania, bahkan Amerika Utara dan Selatan.
Dalam buku ini Deedat mengupas tuntas perbedaan antara Islam dan Kristen. Ia mengupas habis beberapa kesalahan yang ia temukan dalam Alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru..

Referensi
Kata pengantar buku The Choice

Sumber STMIK AMIKOM & Wikipedia



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment