Thursday, February 23, 2012

Kuliner Indonesia Menjamur di Saudi

Jika anda pergi haji atau umroh jangan takut tidak menemukan makanan Indonesia di Jeddah, Mekkah maupun di Madinah. Saat ini restaurant Indonesia maupun perusahaan catering yang menyajikan cita rasa Indonesia sudah menjamur di berbagai kota yang dilewati para jamaah haji atau umroh.

Saat anda menginjakkan kaki pertama kali di bandara misalnya, anda pasti merasakan hidangan nasi box dengan menu ayam bakar atau empal daging yang rasanya tidak kalah dengan restaurant di Indonesia karena memang juru masaknya dari Indonesia. Para operator haji atau umroh biasanya telah memesan nasi box sebagai welcoming greeting kepada jamaahnya dari berbagai restaurant Indonesia seperti Betawi Restaurant, Mr. Sate, Sattis dll.

Saat berada di Mekkah pun berbagai perusahaan catering yang menyajikan masakan Indonesia sangat bersaing, mereka menawarkan open buffet ke berbagai hotel dari mulai kelas melati sampai kelas bintang 5. Sebut saja Asia catering, Betawi Catering, Binjawi, Damanhuri, Asia Tenggara, Dapur Kita, Cita Rasa dll. Menu yang ditawarkan sangat vareatif sesuai dengan paket yang dipilih. Berbicara rasa, sekali lagi rasanya sangat pas di lidah orang Indonesia, bahkan banyak warga asing termasuk warga Arab Saudi menyukai masakan Indonesia. Hal ini terbukti dengan ramenya restaurant Indonesia dengan para pengunjung warga arab Saudi. Menurut Oceng Shihabuddin, Supervisor Restoran Betawi bahwa rata-rata warga Arab Saudi yang berkunjung ke restorannya memesan nasi campur dan gado-gado selain cara penyajiannya yang cepat, mereka suka dengan makanan yang padat dan banyak. Maka tidak aneh jika semua restoran Indonesia di Jeddah, Mekkah dan Madinah menyediakan menu nasi campur.

Di Madinah ada beberapa restaurant kelas menengah ke bawah dekat dengan Masjid Ghumamah sebelah Utara Baqi, sedikitnya ada 4 restaurant Indonesia. Selain restaurant musiman yang biasanya menjamur pada musim haji dan umroh.

Hal yang sama juga kita dapatkan di Jeddah. Di Balad misalnya sebagai tempat pavourit yang biasanya dikunjungi oleh para jamaah haji dan umroh saat ini sudah ada 3 restaurant Indonesia, yaitu Warung Bakso Mang Oedin, Rosella dan Restaurant Garuda . Para jamaah dapat menikmati masakan Indonesia usai berbelanja di kawasan Balad (semacam blok-m nya Jeddah). Harga yang ditawarkan relative terjangkau dengan kocek orang Indonesia.

Jika anda ingin sedikit ke luar Balad, di Distrik Syarafiah tepatnya(distrik dimana paling diminati oleh para Mukimin Indonesia) dalam radius sekitar 1 km Anda dapat menemukan sedikitnya 8 restaurant Indonesia dari mulai kelas warteg hingga kelas atas. Di “kampong jawa ini” Anda dapat menemukan berbagai menu masakan dan minuman khas Indonesia dari mulai semur jengkol, tongseng, soto betawi, gado-gado, kredok, pecel lele hingga es cendol.

Di daerah ini ada restaurant Betawi yang biasanya digunakan oleh para jamaah haji atau umroh untuk transit sebelum check in di Hotel atau sebelum ke bandara mengingat harganya jauh lebih murah ketimbang harga makanan di hotel. Di restaurant dua lantai seluas 400 m yang dapat menampung sekitar 150 jamaah, biasanya para pengurus sekaligus mengadakan perpisahan dengan para jamaahnya setelah program umroh berakhir. Selain perpisahan jamaah juga dapat menyaksikan chanel TV Indonesia setelah beberapa hari tidak mengikuti berita tanah air sekaligus berinternet ria karena tersedia wifi gratis bagi pengunjung. Bukan saja jamaah haji Indonesia tapi juga jamaah dari Asia Tenggara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam sering didapati mengunjungi restaurant ini.

Menjamurnya restaurant Indonesia di Jeddah tidak lepas dari hukum ekonomi demand and supply, maklum selain jumlah WNI yang banyak di Jeddah hal ini juga didukung oleh banyaknya warga Arab Saudi yang melancong ke Indonesia. Mereka yang sudah merasakan taste masakan Indonesia selama di Indonesia, sekembalinya ke Arab Saudi berusaha mencari cita rasa yang sama. Kesempatan ini digunakan oleh pelaku bisnis restoran untuk mendirikan restoran Indonesia, tapi hati-hati ada juga restoran yang berlabel Indonesia tapi cita rasanya jauh dari cita rasa Indonesia, maklum karena juru masaknya biasanya diambil dari warga Bangladesh.

Tentunya masih banyak restaurant Indonesia lain di Jeddah dan sekitarnya yang belum disebutkan di sini, untuk itu jangan kawatir tidak menemukan taste Indonesia selama anda melaksanakan haji atau umroh.

Wassalam,
http://www.kompasiana.com/doel1977 (TKI di Jeddah, asal Jakarta..)


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment