Tuesday, February 14, 2012

ARAB SAUDI TERUS BENAHI PELAYANAN BAGI TAMU ALLAH

Sederet tragedi pernah terjadi saat pelaksanaan ibadah haji, baik di perjalanan, di pemondokan, maupun saat melaksanakan rukun haji. Gangguan akibat kecelakaan kendaraan, peristiwa kriminal, maupun serangan keamanan pernah terjadi. Namun pemerintah Arab Saudi tidak berdiam diri. Merasa sebagai negara yang diberi amanah untuk menjamu para tamu Allah, maka pemerintahnya terus berusaha memperbaiki areal ibadah dan fasilitas yang ada termasuk sarana transportasi, layanan kesehatan, dan jaminan keamanan.

1. Lokasi untuk lempar jumrah di Mina sudah direnovasi dari 2 lantai menjadi 5 tingkat dengan 11 pintu masuk dan 12 pintu keluar pada lokasi berbeda, sehingga dalam 1 jam sanggup menampung 300.000 jemaah haji sekaligus yang melempar jumrah bersama-sama. Pemerintah Saudi telah berhasil mengatasi desak-desakan jamaah di jembatan jamarat, Mina, dalam ritual lempar jumroh selama 4 hari (10,11,12,13 Dzhulhijjah). Hal itu menjadi solusi tragedi yang beberapa kali terjadi di jembatan khusus pejalan kaki itu. Bahkan rencananya akan dibangun menjadi 9 tingkat.

2. Pembangunan dan perluasan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tak henti-hentinya dilakukan. Masjidil Haram di Makkah menjadi fokus utama perluasan. Pembangunan halaman utara seluas 456 ribu meter persegi yang sedang berlangsung, diharapkan bisa menampung tambahan 1,2 juta jamaah. Proyek baru ini bernilai 10,6 miliar dolar AS.

3. Mataf / areal tawaf di lantai dasar saat ini mampu menampung 70 ribu jamaah/jam. Pemerintah Saudi sedang merancang proyek perluasan mataf hingga 20 meter sampai ke serambi lama Masjidil Haram di semua tingkat dan pilar-pilar di lantai dasar akan dihilangkan. Proyek ini akan butuh waktu 3 tahun. Perluasan ini akan mampu menampung 130 ribu jamaah haji. Proyek juga memasukkan rencana evakuasi jamaah dari mataf dalam situasi darurat dan menambah tempat ibadah bagi 2.000 jamaah perempuan di antara mataf dan masaa (tempat sa'i, berjalan bolak-balik 7 kali antara bukit Safa dan Marwah).

4. Suatu rencana membangun 12 jalur trem yang menghubungkan wilayah Kudai, Rusaifa, dan Tan’im dengan Masjidil Haram di Makkah sebagai bagian dari upaya pemerintah Arab Saudi untuk memfasilitasi transportasi Jamaah haji dan mengurangi kemacetan lalu lintas tengah dirancang oleh pemerintah Saudi.




5. Para jamaah akan menikmati skala penuh operasi Kereta Api Mashair yang menghubungkan tempat-tempat suci di Mina, Arafah dan Muzdalifah. Layanan kereta api telah mengalami peningkatan pesat dalam pengangkutan jamaah haji dengan membawa lebih dari 1 juta jamaah selama hari-hari haji puncak.

6. Pemerintah Arab Saudi juga sudah memperketat penggunaan mobil kecil selama musim haji berlangsung untuk mengurangi kemacetan.

7. Pemerintah Arab Saudi mengerahkan sebanyak 100.000 personel keamanan dan pertahanan sipil setiap musim haji untuk menjamin pelaksanaan ibadah dan menghindari peristiwa yang merenggut jiwa yang pernah menodai kegiatan ibadah pada masa lalu.

8. Pemerintah Arab Saudi juga mengupah 500 tenaga keamanan perempuan untuk membantu jamaah haji perempuan dan mencegah kriminalitas seperti pencopetan serta pencurian di musim haji. Personel itu selain melayani di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, juga di tempat suci lainnya seperti di Mina, Arafah dan Muzdalifa untuk membimbing jamaah perempuan, utamanya yang terlantar dan kesasar. Sejumlah personel akan diterjunkan di pintu masuk di Makkah untuk membantu petugas paspor mempercepat prosedur perjalanan dan keamanan dan memonitor situasi untuk mencegah pencurian dan pengemis.

9. Kualitas pemondokan haji juga ditingkatkan. Pemondokan haji Indonesia di Mekkah tahun 2011 jarak ke Masjidil Haram lebih dekat dibandingkan tahun sebelumnya. Total rumah yang disiapkan di Mekkah adalah 319 gedung dengan total kapasitas 202.016 orang. Pemondokan di Madinah seluruhnya juga hanya berjarak sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi. Untuk transit jamaah haji yang pulang melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, disiapkan akomodasi berupa sebelas hotel berkapasitas total 140.000 orang.

10. Pemerintah Arab Saudi juga akan memperluas lokasi pemondokan haji. Surya mengatakan sebanyak 1.700 bangunan di sekitar masjidil haram akan dihancurkan untuk menambah jumlah pemondokan.

11. Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi juga meluncurkan program layanan kesehatan gawat darurat untuk jemaah haji. Bentuk layanan itu antara lain menyediakan 135 ambulans baik mini, besar, maupun udara dengan dukungan 350 dokter di Kota Suci Mekah. Layanan itu ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

12. Di Makkah juga ada Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang setara dengan Rumah Sakit tipe C (kapasitas 150 bed) ditambah dengan pelayanan klinik di 11 Sektor. Di Madinah ada BPHI setara dengan Rumah Sakit tipe D (kapasitas 65 bed) ditambah dengan pelayanan klinik di 4 sektor. Di Jeddah pada masa kedatangan dan kepulangan telah disediakan klinik kesehatan di Terminal Haji Bandara King Abdul Aziz dan klinik kesehatan di hotel transit Madinatul Hujjaj. Pelayanan kesehatan bagi jamaah haji yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan dilaksanakan bekerja sama dengan rumah sakit Pemerintah Arab Saudi.

13. Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengucurkan dana 119 juta riyal atau Rp297 miliar (kurs Rp2.500) untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji dari seluruh dunia.Jumlah uang tersebut dikucurkan untuk pembangunan sejumlah fasilitas kesehatan di Masyair dan Arafah.

[rg@2012] cheria-travel


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment